Sinopsis Film
Sinopsis Unforgettable / Pure Love (2016)
Unforgettable (2016)
Negara: Korea Selatan
Bahasa: Korea
Produser: Jung Moon Goo, Joo Pil Hoo, Bang Min Jung
Writer: Lee Eun Hee, Han Chang Hoon Sinematografi: Lee Joon Gyuu
Distributor: Little Big Pictures.
Di tayangkan pada : 24 Febuari 2016
Detail Daftar Pemain Film Korea Unforgettable :
====================================
Do Kyung-Soo berperan sbg Beom-Sil
Kim So-Hyun berperan sbg Soo-Ok
David Lee berperan sbg Gae-Deok
Joo Da-Young berperan sbg Gil-Ja
Yeon Jun-Suk berperan sbg San-Dol
Park Yong-Woo berperan sbg Hyeong-Joon
Park Hae-Joon berperan sbg Min-Ho
Kim Ji-Ho berperan sbg wanita misterius
Lee Beom-Soo berperan sbg Yong-Chul (bintang tamu)
Sinopsis
Film Unforgettable mengisahkan persahabatan kelima remaja bernama Gae Duk (David Lee) remaja berbadan gemuk yang periang, Gil Ja (Joo Dae Young) gadis remaja yang genit dan agak cerewet. Bum-Sil (Do Kyung Soo) pria pendiam yang menyukai sahabatnya Soo-Ok (Kim So-Hyun) yang memiliki kekurangan pada kaki kirinya yang cacat begitu juga dengan halnya San Dol (yeon Ju Suk) remaja yang berjiwa atletik menyukai Soo-Ok. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama-sama dengan melakukan berbagai banyak hal yang menyenangkan. Suatu hari Bum-Sil mengikuti Soo-Ok yang ingin menemui dokter magang di desanya. Sang dokter memberikan kabar pada Soo-Ok bahwa dirinya bisa berjalan dengan normal setelah menjalani operasi di seoul nanti. Hal ini membawa rasa senang bagi Soo-Ok serta Bum Sil yang mendengar kabar tersebut. Namun suatu ketika hendak pulang, Soo-Ok meninggalkan sesuatu yang membuat Bum Sil kembali untuk menemui dokter. Namun disaat itu, terungkap kebohongan dari sang dokter yang tengah menelepon rekan kerjanya di Seoul bahwa sebenarnya Soo-Ok tidak akan bisa berjalan normal. Hal ini membuat Bum Sil marah.
Keesokan harinya disaat berkumpul di sebuah aula sang dokter dan Soo-Ok melayani masyarakat yang tengah berobat. Bum Sil yang berada disana, melampiaskan kekesalan pada dokter yang membuatnya mendapat pukulan dari Soo-Ok. Hal ini rupanya menjadikan sebuah masalah besar bagi persahabatan mereka, disaat San Dol, Gae Duk, Gil Ja mengejar Bum-Sil yang pergi meninggalkan aula. Perselisihan pendapat terjadi pada mereka yang menjadikan hubungan persahabatan mereka terpecah apalagi saat itu Soo-Ok mendengar gosip dari Gil ja, bahwa dirinya sedang memiliki hubungan dengan dokter.
Suatu hari kemudian, Soo-Ok mendapatkan informasi dari Bum Sil mengenai masalah dirinya yang sebenarnya dia telah dibohongi oleh sang dokter bahwa dirinya tidak bisa berjalan normal. Hal ini membawa rasa kesal pada sang dokter serta membawa dirinya dalam keputusasaan. Hingga akhirnya Soo-Ok melakukan sesuatu hal yang buruk dengan melakukan hal bunuh diri di tebing pulau. Keesokan harinya Bum Sil dan lainnya mengetahui kabar ini menjadikan mereka penuh rasa haru dan penyesalan terhadap Soo-Ok. Bagaimanakah kisah selanjutnya?
References :
http://ketoprakmovies.blogspot.com/2016/04/sinopsis-film-unforgettable-pure-love.html?m=1
http://www.tentangsinopsis.com/sinopsis-tentang-unforgettable-film-korea-2016/
PROFIL POLITEKNIK LP3I
SEJARAH LP3I
Fenomena tidak tertampungnya lulusan pendidikan tinggi, terutama yang bergelar sarjana, di dunia kerja bukan cerita milik era tahun 2000-an saja. Bila dirunut ke belakang, sebenarnya gejala tersebut sudah mulai muncul ke permukaan sekitar duapuluhan tahun sebelumnya. Semakin hari semakin meresahkan masyarakat yang mengalaminya langsung. Namun hingga menjelang akhir 1980-an, belum ada tanda-tanda pihak yang merasa terpanggil untuk menyelesaikan masalah tersebut, baik pemerintah maupun swasta. Semua masih yakin bahwa model pendidikan yang dijalankan (oleh perguruan tinggi) pada saat itu masih yang terbaik. Tapi ternyata ada juga sekelompok generasi muda berpikiran maju yang berpendapat lain. Kelompok ini, yang dimotori oleh M. Syahrial Yusuf, merasa bahwa ada kesenjangan antara pendidikan dengan dunia kerja dan masalah ini harus segera diantisipasi. Harus ada pendidikan yang dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan dunia kerja. Atas dasar itulah, maka Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) didirikan pada 29 Maret 1989 dengan kampus pertama di Pasar Minggu - Jakarta Selatan. Melihat keberhasilan model pendidikan yang dijalankan oleh LP3I, animo masyarakat pun semakin besar. Peserta didik bukan hanya penduduk ibukota saja, bahkan dari beberapa daerah yang cukup jauh. Oleh sebab itulah, LP3I membuka kampus-kampus di hampir setiap ibukota propinsi. Kini, dengan jumlah kampus yang tersebar di 48 lokasi di seluruh Indonesia. Kiprah LP3I semakin diakui oleh masyarakat luas. Pengakuan dari dunia industri tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang merekrut lulusan LP3I. Sedangkan pengakuan lain datang dari dunia pendidikan dalam dan luar negeri melalui kerjasama transfer kredit dan konversi mata kuliah.
VISI DAN MISI
Visi
Menjadi Perguruan Tinggi yang memenuhi standar mutu internasional dengan orientasi kerja dan wirausaha
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan D3 untuk menyiapkan tenaga profesional dengan kompetensi yang berdaya saing global.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dalam rangka ikut serta memecahkan masalah nasional baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Menyelenggarakan internasionalisasi pendidikan melalui pengembangan dan pengokohan jejaring dan kemitraan pada tingkat nasional, regional, dan internasional.
4. Memelihara dan meningkatkan kepuasan stakeholders sesuai dengan standar mutu tingkat nasional, regional dan internasional.
PPROGRAM STUDI POLITEKNIK LP3I
Jurusan yang banyak di cari oleh Perusahaan
http://www.surya26.com/2017/07/pilih-jurusan-kuliah-di-lp3i-yang.html?m=1
Fenomena tidak tertampungnya lulusan pendidikan tinggi, terutama yang bergelar sarjana, di dunia kerja bukan cerita milik era tahun 2000-an saja. Bila dirunut ke belakang, sebenarnya gejala tersebut sudah mulai muncul ke permukaan sekitar duapuluhan tahun sebelumnya. Semakin hari semakin meresahkan masyarakat yang mengalaminya langsung. Namun hingga menjelang akhir 1980-an, belum ada tanda-tanda pihak yang merasa terpanggil untuk menyelesaikan masalah tersebut, baik pemerintah maupun swasta. Semua masih yakin bahwa model pendidikan yang dijalankan (oleh perguruan tinggi) pada saat itu masih yang terbaik. Tapi ternyata ada juga sekelompok generasi muda berpikiran maju yang berpendapat lain. Kelompok ini, yang dimotori oleh M. Syahrial Yusuf, merasa bahwa ada kesenjangan antara pendidikan dengan dunia kerja dan masalah ini harus segera diantisipasi. Harus ada pendidikan yang dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan dunia kerja. Atas dasar itulah, maka Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) didirikan pada 29 Maret 1989 dengan kampus pertama di Pasar Minggu - Jakarta Selatan. Melihat keberhasilan model pendidikan yang dijalankan oleh LP3I, animo masyarakat pun semakin besar. Peserta didik bukan hanya penduduk ibukota saja, bahkan dari beberapa daerah yang cukup jauh. Oleh sebab itulah, LP3I membuka kampus-kampus di hampir setiap ibukota propinsi. Kini, dengan jumlah kampus yang tersebar di 48 lokasi di seluruh Indonesia. Kiprah LP3I semakin diakui oleh masyarakat luas. Pengakuan dari dunia industri tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang merekrut lulusan LP3I. Sedangkan pengakuan lain datang dari dunia pendidikan dalam dan luar negeri melalui kerjasama transfer kredit dan konversi mata kuliah.
VISI DAN MISI
Visi
Menjadi Perguruan Tinggi yang memenuhi standar mutu internasional dengan orientasi kerja dan wirausaha
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan D3 untuk menyiapkan tenaga profesional dengan kompetensi yang berdaya saing global.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dalam rangka ikut serta memecahkan masalah nasional baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Menyelenggarakan internasionalisasi pendidikan melalui pengembangan dan pengokohan jejaring dan kemitraan pada tingkat nasional, regional, dan internasional.
4. Memelihara dan meningkatkan kepuasan stakeholders sesuai dengan standar mutu tingkat nasional, regional dan internasional.
PPROGRAM STUDI POLITEKNIK LP3I
Jurusan yang banyak di cari oleh Perusahaan
References :
http://kramat.plj.ac.id/about.htmlhttp://www.surya26.com/2017/07/pilih-jurusan-kuliah-di-lp3i-yang.html?m=1
MIDNIGHT RUNNERS 2017
Film Korea “Midnight Runners” yang bergenre aksi komedi ini akan di sutradarai oleh Kim Joo-Hwan dan di distribusi oleh Lotte Entertainment. Syuting film ini di mulai sejak tanggal 21 November 2016 di Yongin, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan dan selesai pada 23 Februari 2017.
Park Seo Joon memerankan Ki Joon. Dia adalah murid kepolisan yang punya loyalitas yang tinggi.
Kang Ha Neul memerankan Hee Yeol. Dia merupakan sahabat baik dari Ki Joon di sekolah kepolisian.
Sinopsis Singkat Film Korea Midnight Runners 2017
Awal cerita, kita akan disuguhkan bagaimana para siswa akademi militer menjalani sekolahnya sebelum benar-benar menjadi polisi. Karena beberapa kejadian dari mulai minta sosis dan kaki terkilir, Ki Joon dan Hee Yeol menjadi teman baik.
Hingga pada suatu malam, keduanya menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ada seorang gadis yang diculik dan dibawa oleh mobil. Sebagai siswa kepolisian, mereka punya naluri untuk meyelidiki. Karena tahu betul bahwa dalam kasus penculikan yang paling penting adalah 7 jam setelah waktu diculik, mereka bergegas untuk mencari tahu sendiri siapa gadis yang diculik tersebut.
Tak disangka. Kedua siswa ini menemukan fakta tentang perdagangan manusia. Melaporlah mereka pada polisi. Tapi, semua nggak mulus seperti yang disangka. Karena kehilangan kartu identitas saat mencoba mencaritahu informasi tentang korban, polisi sama sekali tidak bisa cepat memproses.
Karena kurang cepatnya tindakan, alhasil para gadis korban perdagangan manusia sudah dipindahkan ke tempat lain.
Dua siswa ini melaporkan kejadian dengan sebenar-benarnya, namun lagi-lagi karena alasan birokrasi. Semua bisa diurus beberapa bulan mendatang.
Hingga keduanya mencoba memecahkan masalah itu berdua.
sumber : http://www.sinopsisfilem21.com/2017/08/midnight-runners-2017.html
Sinopsis TRAIN TO BUSAN (2016)
Train To Busan adalah film Korea bergenre action, suspense- thriller yang banyak menyedot perhatian penonton. Film berdurasi 118 menit ini disutradarai oleh Yeon Sang-Ho sekaligus juga sebagai penulis naskahnya dibantu oleh Park Joo-Suk.
Detail Cast and Crew Film ‘Train To Busan’
Judul Film : Train To Busan
Jenis Film : Action, Suspense-Thriller Durasi : 118 menit
Sutradara : Yeon Sang-Ho
Penulis naskah : Yeon Sang-Ho, Park Joo-Suk
Produser : Lee Dong-Ha, Kim Yeon-Ho
Pemain : Gong Yoo, Jung Yu-Mi, Ma Dong-Seok, Kim Soo-Ahn, Kim Eui-Sung, Choi Woo-Sik, Ahn So-Hee, Jang Hyuk-Jin, Shim Eun-Kyung
Sinopsis
Train To Busan merupakan film yang ceritanya bermula tentang bencana virus yang terjadi di korea Selatan. Dan beberapa orang pergi berjuang menyelamatkan di ri dengan sebuah kereta listrik cepat yang dari rute Seoul ke Busan.
Saat waktu kereta itu akan berangkat, stasiun kereta itu diserang dan dikuasai oleh sekelompok zombie (akibat virus tersebut) yang membunuh masinis kereta itu dan beberapa orang yang di dekat zombie.
Tanpa ada masinis kereta itu, beberapa penumpang yang ada mesti berjuang untuk melawan beberapa zombie yang ada. Para penumpang bersatu dan berusaha keras untuk dapat bertahan hidup karena mereka selalu saja mendapatkan serangan brutal dari para zombie. Mereka terus berlari dari para zombie dan terus melawan dengan bertarung.
Akankah para penumpang kereta rel listrik KTX dari Seoul menuju Busan tersebut dapat selamat dari serangan zombie?
sumber :
https://posfilm.com/sinopsis-train-to-busan-2016-kebersamaan-adalah-kekuatan-mengalahkan-apapun/
KONSEP PEMAHAMAN
A.
ASPEK LINGKUNGAN
a.
Lingkungan bisnis
Merupakan unsur yang ada
diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh pelaku bisnis yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan Robinson (2007) meandefinisikan
lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada diluar organisasi.
B. BENTUK ORGANISASI
Bentuk-bentuk organisasi
bisnis:
- Perusahaan Perseorangan
- Persekutuan Firma
- Perseroan Komanditer
(Commanditer Vennootschap / CV)
- Perseroan Terbatas
- Koperasi
- BUMN
A. Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi
oleh satu orang, dimana pengelola perusahaan memperoleh semua keuntungan
perusahaan, tetapi ia juga menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan
perusahaan.
Pendirian perusahaan perseorangan tidak
diatur dalam KUHD dan tidak memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh
satu orang pengusaha saja.
Kebaikan
perusahaan perseorangan:
- Mudah dibentuk dan dibubarkan
- Bekerja dengan sederhana
- Pengelolaannya sederhana
- Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba
Kelemahan
perusahaan perseorangan
- Tanggung jawab tidak terbatas
- Kemampuan manajemen terbatas
- Sulit mengikuti pesatnya perkembangan
perusahaan
- Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
- Resiko kegiatan perusahaan ditanggung
sendiri
B. Firma
Adalah bentuk badan usaha yang didirikan
oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan
bersama. Dalam firma semua anggota bertanggung jawab sepenuhnya baik
sendiri-sendiri maupun bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada pihak
lain. Bila perusahaan mengalami kerugian akan ditanggung bersama, kalau perlu
dengan seluruh kekayaan pribadi mereka.
Firma harus didirikan dengan akta otentik
yang dibuat di muka notaris. Akta Pendirian Firma harus didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan
Firma yang bersangkutan. Setelah itu akta pendirian harus diumumkan dalam
Berita Negara atau Tambahan Berita Negara. Tetapi karena Firma bukan merupakan
badan hukum, maka akta pendirian Firma tidak memerlukan pengesahan dari
Departemen Kehakiman RI.
Kebaikan
Firma:
- Prosedur pendirian relatif mudah
- Mempunyai kemampuan finansial yang lebih
besar, karena gabungan modal yang dimiliki beberapa orang
- Keputusan bersama dengan pertimbangan
seluruh anggota firma, sehingga keputusan-keputusan menjadi lebih baik
Kelemahan
Firma:
- Utang-utang perusahaan ditanggung oleh
kekayaan pribadi para anggota firma
- Kelangsungan hidup perusahaan tidak
terjamin, sebab bila salah seorang anggota keluar, maka firma pun bubar
C. Perseroan Komanditer / CV
Adalah persekutuan yang didirikan oleh
beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk
dipakai dalam persekutuan. Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai
modal perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan
di dalam persekutuan.
Sekutu pada persero dapat dikelompokkan
menjadi :
- Sekutu Komplementer yaitu: sekutu aktif /
orang yang bersedia memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggung jawab penuh
dengan kekayaan pribadinya sesuai pasal 18 KUHD.
- Sekutu Komanditer yaitu: sekutu pasif /
orang yang tidak ikut mengurus persekutuan tapi mempercayakan uangnya dalam
persekutuan dan bertanggung jawab hanya terbatas pada kekayaan yang diikut
sertakan dalam perusahaan tersebut
Berakhirnya CV, diatur dalam Pasal 31 KUHD
yaitu:
1. Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar (Akta Pendirian).
2. CV berakhir sebelum jangka waktu yang
ditetapkan, akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.
3. Akibat perubahan anggaran dasar (akta
pendirian) di mana perubahan anggaran dasar ini mempengaruhi kepentingan pihak
ketiga terhadap CV.
Kebaikan
perseroan komanditer:
- Pendiriannya relatif mudah
- Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
- Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih
besar
- Manajemen dapat didiversifikasikan
- Kesempatan untuk berkembang lebih besar
Kelemahan
peseroan komanditer:
- Tanggung jawab tidak terbatas
- Kelangsungan hidup tidak terjamin
- Sukar untuk menarik kembali investasinya
D. Perseroan Terbatas
Menurut Pasal 1 butir 1 UU no. 1 tahun
1995, Perseroan Terbatas adalah :
Badan Hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini
serta peraturan pelaksanaannya.
Adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan,
hak serta kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban
para pendiri maupun pemilik.
Perseroan Terbatas mempunyai kelangsungan
hidup yang panjang, karena meski pendiri atau pemiliknya meninggal dunia
perseroan ini akan tetap berjalan.
Tata Cara Pendirian PT :
Pembuatan akta pendirian di muka notaris;
membawa rancangan AD dan ART
Pengesahan oleh Menteri Kehakiman untuk
pengesahan status sebagai badan hukum.
Pendaftaran perseroan yang dilakukan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang wilayah kerjanya meliputi tempat perseroan
didirikan. Pendaftaran wajib dilakukan dalam waktu 30 hari setelah pengesahan /
persetujuan Menteri Kehakiman diberikan.
Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara,
wajib dilakukan permohonan pengumuman oleh direksi dalam waktu 30 hari sejak
pendaftaran
Berakhirnya Perseroan Terbatas:
Menurut Pasal 114 UU PT, Perseroan Terbatas
dapat bubar karena:
1. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
2. Karena jangka waktu berdirinya perseroan
sudah berakhir.
3. Keputusan Pengadilan Negeri karena;
Kebaikan
Perseroan Terbatas
- Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
- Terbatasnya tanggung jawab, sehingga
tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
- Saham dapat diperjual belikan dengan
relatif mudah.
- Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah
dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan usaha.
- Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan
lebih efisien
Kelemahan
Perseroan Terbatas:
- Biaya pendiriannya relatif mahal
- Rahasia tidak terjamin
- Kurangnya hubungan yang efektif antara
pemegang saham
E. Koperasi
Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Modal Koperasi terdiri dari :
1. Modal sendiri dapat berasal dari
simpanan pokok, simpanan wajib, sumbangan suka rela, hibah dan dana cadangan
Sisa Hasil Usaha.
2. Modal Pinjaman dapat berasal dari
anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank, penerbitan obligasi atau
surat utang lainnya, sumber lain yang sah.
Tujuan koperasi adalah meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, makmur dan berlandaskan Pancasila dan UUD’45.
Prinsip
Koperasi:
- Keanggotaan bersifat suka rela
- Pengelolaan dilakukan secara demokratis
- Pembagian sisa hasil usaha dilakukan
secara adil, sebanding dengan besarnya jasa masing-masing anggota.
- Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal
- Kemandirian
Koperasi
mempunyai ciri tersendiri:
- Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat
persamaan
- Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
- Koperasi merupakan badan hukum yang
menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota.
- Koperasi didirikan secara tertulis dengan
akte pendirian dari notaris
- Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi
berada di tangan pengurus.
- Para anggota koperasi turut bertanggung
jawab atas utang-utang koperasi terhadap pihak lain.
- Kekuasaan tertinggi di dalam rapat
anggota.
Cara Mendirikan Koperasi:Menurut Pasal 6 –
Pasal 14 UU no. 25 tahun 1992 adalah sebagai berikut:
1. Rapat pembentukan koperasi
2. Surat Permohonan Pengesahan kepada
Departemen Koperasi
3. Pengiriman akta pendirian kepada pendiri
4. Pengumuman dalam Berita Negara
C.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA BISNIS
Pengembangan sumber daya
manusia adalah upaya berkesinambungan meningkatkan mutu sumber daya manusia
dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan, latihan, dan pembinaan
(Silalahi, 2000:249).
Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tujuan pengembangan karyawan adalah untuk
memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang
telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara
memperbaiki pengetahuan karyawan, keterampilan karyawan maupun sikap karyawan
itu sendiri terhadap tugas-tugasnya (Heidjrachman dan Husnan, 2004:74).
Pengembangan karyawan bertujuan dan
bermanfaat bagi perusahaan, karyawan, konsumen, atau masyarakat yang
mengkonsumsi barang/jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Tohardi (2008 :
70) tujuan pengembangan adalah:
Produktivitas.
Dengan pengembangan, produktivitas kerja
karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi akan semakin baik,
karena technical skill, human skill dan managerial skill karyawan akan semakin
baik.
Efisiensi.
Pengembangan karyawan untuk meningkatkan
efisiensi sumber daya manusia, waktu, bahan baku dan mengurangi ausnya
mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relatif kecil sehingga daya saing
perusahaan semakin kecil.
Kerusakan.
Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi
dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Kecelakaan.
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi
tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang keluarkan
perusahaan berkurang.
Pelayanan.
Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena
pemberian pelayanan yang lebih baik merupakan daya penarik yang sangat penting
bagi rekanan-rekanan perusahaan bersangkutan.
Moral.
Dengan pengembangan, moral karyawan akan
lebih baik karena keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya
sehingga merek antusias menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Karier.
Dengan pengembangan, kesempatan untuk
meningkatkan karier karyawan semakin besar, karena keahlian, keterampilan dan
prestasi kerjanya lebih baik, promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada
keahlian dan prestasi kerja seseorang.
Konseptual.
Dengan pengembangan, manajer akan semakin
cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik, karena technical
skill, human skill dan managerial skill nya lebih baik.
Kepemimpinan.
Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang
manajer akan lebih baik, human relationsnya lebih luas, motivasi lebih terarah
sehingga pembinaan kerja sama vertikal dan horizontal semakin harmonis.
Balas Jasa.
Dengan pengembangan, balas jasa (gaji, upah,
intensif dan benefit) karyawan akan meningkat karena prestasi kerja mereka
semakin besar.
Konsumen.
Pengembangan karyawan akan memberikan
manfaat yang lebih baik bagi masyarakat
konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih
bermutu.
D.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
BISNIS
pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau
menciptakan pasar. Pengertian pasar secara sederhana ialah sebagai tempat
bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian lain
yang lebih luas tentang pasar ialah himpunan pembeli nyata dan pembeli
potensial atas suatu produk. Dalam pengertian ini mengandung arti bahwa pasar
merupakan kumpulan atau himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun
pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu. Pasar juga dapat
diartikan pula sebagai suatu mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual
atau tempat pertemuan antara kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran Yang
dimaksud dengan permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen
pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Secara umum factor-faktor
yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah:
1. Harga barang itu
sendiri.
2. Harga barang lain yang
memiliki hubungan.
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk.
6. Factor khusus ( akses )
SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah membagi pasar
menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda dan mungkin memerlukan produk
atau marketing mix yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar ada
beberapa variabel utama yang dikemukakan oleh Philip Kotler, antara lain:
·
Segmentasi berdasarkan
geografis.
·
Segmentasi berdasarkan
demografis.
·
Segmentasi bedasarkan
psikografis.
·
Segmentasi berdasarkan
perilaku.
PASAR SASARAN (Market Targeting)
Secara umum pengertian
menetapkan pasar sasaran yaitu: mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian
memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Kegiatan
menetapkan pasar sasaran yaitu:
·
Evaluasi segmen pasar.
·
Memilih segmen.
POSISI PASAR (Market Positioning)
Menentukan
posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu
pasar. Posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang didevenisikan oleh
konsumen atas dasar atribut-atributnya. .Tujuan penetapan posisi pasar yaitu:
untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan
kedalam benak konsumen. Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari:
1.Atas dasar
atribut.
2.Kesempatan
penggunaan.
3.Menurut kelas
pengguna.
4.Langsung
menghadapi pesaing.
5.Kelas produk.
E.
ASPEK KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN
Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan
perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana
maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,
likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan, 2006:239).
Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:53).
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011:2).
Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:53).
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011:2).
Pengukuran Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan
pengukuran dan penilaian kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah kualifikasi dan
efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama
periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja menurut Srimindarti (2006:34)
adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan berdasarkan
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara periodik.
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:
1.
Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera
diselesaikan pada saat ditagih.
2.
Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
3.
Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering
disebut dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu.
4.
Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta
membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya.
Analisis Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat
analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi
(Jumingan, 2006:242):
1.
Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan
cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan
perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif).
2.
Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk
mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau
penurunan.
3.
Analisis Persentase per-Komponen (common size), merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada
masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.
4.
Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan
modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan.
5.
Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu
periode waktu tertentu.
6.
Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis
keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun
laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.
7.
Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.
8.
Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui
tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Penilaian Kinerja Keuangan
Bagi investor, informasi mengenai kinerja keuangan
perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan
investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Apabila
kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang
tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan
modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat dikatakan bahwa
harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan.
Sedangkan bagi perusahaan, informasi kinerja keuangan perusahaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:
Sedangkan bagi perusahaan, informasi kinerja keuangan perusahaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:
1.
Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu
organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan
pelaksanaan kegiatannya.
2.
Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi
secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai
kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
3.
Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi
perusahaan untuk masa yang akan datang.
4.
Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan
kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada
khususnya.
5.
Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman
modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
MAKALAH BISNIS
Usaha Dagang Tradisional
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Visi
1.3 Misi
1.4 Tujuan kegiatan usaha
1.5 Maksud kegiatan usaha
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil
2.2 Strategi pasar
2.2.1
Segmenting
2.2.2
Targeting
2.2.3
Positioning
2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha
2.3.1
Kekuatan ( Strength )
2.3.2
Kelemahan ( Weakness )
2.3.3
Peluang ( Oportunity )
2.3.4
Ancaman ( Treath )
BAB III
MANAGEMEN PRODUKSI
3.1 Proses Produksi
3.2 Bahan Baku
3.3 Peralatan Dan Perlengkapan
3.3.1
Peralatan
3.3.2
Perlengkapan
3.4 Biaya Lain – Lain
3.5 Cara Pembuatan
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
1
4.1 Modal / Pemasukkan
4.2 Penentuan Harga Jual
4.3 Perhitungan Laba/Rugi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah
pengangguran dan
kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan
peluang bisni, di
karenakan kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan
sumberdaya yang ada dan
menyebabkan semakin meningkatnya kerisis ekonomi di
masyarakat, di karenakan
kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan
pekerjaan baru, yang
dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga
dan masyarakat.
Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk menjadikan
jalan keluar dari permasalahan tersebut, banyak cara
yang dilakukan dalam
berwirausaha, misalnya mengolah barang mentah menjadi
produk ataupun barang
setengah jadi menjadi suatu produk yang mempunyai nilai
jual yang cukup tinggi
sehingga dapat dinikmati para konsumen.
Oleh karena itu penulis menciptakan suatu hasil atau
produk yang memiliki nilai
jual, penulis membuat kue “BOBICO” kue ini berbahan dasar ubi yang
sangat mudah di
dapatkan, akan tetapi masyarakat kurang akan pengolahannya,
sehingga tida
menyadari bahwa ubi ini jika di olah menjadi kue yang
menarik dapat memiliki harga
jual yang cukup tinggi.
1.2 Visi
Menjadikan makanan tradisional menjadi yang utama
1.3 Misi
1. Selalu berinovasi dengan produk tradisonal
2. Meningkatkan kualitas makanan tradisional
3. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan sehingga
konsumen puas
1.4 Tujuan kegiatan usaha
Tujuan penulis memilih jenis usaha ini yaitu :
1. Mendapatkan keuntungan.
2. Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang penulis
buat,
agar mencapai target penjualan.
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
4. Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tida
hilang.
1.5 Maksud kegiatan usaha
Dari hal membuka usaha ini penulis bermaksud ingin
menyalurkan ilmu yang
penulis miliki yaitu Kemampuan di bidang kuliner, di
dunia usaha bentuk dari
pengalaman dan menambah wawasan atas ilmu yang telah
penulis ketahuai dan ingin
berinovasi dengan makanan tradisional sehingga makanan
tradisional tida akan kalah
dalam kualitas dengan makanan makanan di jaman yang
moden ini, penulis akan
berenovasi dengan mengembangkan kembali kue tradisional
yaitu obi menjadi lebih
menarik dan lebih berkualitas.
Penulis akan membuat “BOBICO” yaitu bola bola obi coklat yang
hasil dari
pengembangan dari kue obi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil
Bobico adalah brand dari kegiatan usaha penulis, karena
bahan bakunya adalah
ubi, ubi biasanya di kenal dengan makanan pedesaan,
namun kini penulis ingin
mengebangkan kembali dengan cara mengolah ubi ini
menjadi makanan yang
menarik, sehingga ubi dapat di kenal luas oleh
masyarakat, cara penulis
memperkenalkan ubi ini secara luas yaitu dengan cara
membuat hasil olahan dari ubi
yang semenarik mungkin tanpa mengurangi isi nutrisi yang
terkandung di dalamnya.
Ubi banyak sekali mengandung nutrisi penting bagi
kesehatan, kandungan yang
termasuk dalam ubi yaitu : vitamin A, C, E, betakeroten,
magnesium, kalium dan kaya
oksige, sehingga makanan ini dapat di konsumsi oleh
semua kalangan, mulai dari anak
anak hingga orang lanjut usia.
2.2 Strategi pasar
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan
lancar, upaya yang dilakukan
dalam melakukan strategi pasar antara lain :
2.2.1 Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli
sebagai target yang akan di
capai, produk yang harus penulis buat adalah produk yang
dapat di nikmati oleh
berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan
berbeda, produk ini juga bisa di
nikmatin dari anak anak hingga orang dewasa.
2.2.2 Targeting
Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan
masyarakat setempat,
sekolah penulis sendiri, serta warung warung kecil.
2.2.3 Positioning
Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat,
penulis berinovasi
dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan
makanan ini dengan yang
ada, bahan yang penulis tambahkan yaiu seperti kacang,
coklat dan seres mix,
sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan
kulitas sangat baik, sehingga
konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.
2.3 Analisis SWOT Sebagai
kelayakan Usaha
Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam
bidang usaha
Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus
mengukur kemampuan
penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
2.3.1 Kekuatan ( Strength )
Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik
oleh masyarakat luas,
karena produk yang penulis buat ini mempunyai kualitas
yang cukup tinggi karena
bahan dasarnyaa menggunakan ubi yang banyak mengandung
nutrisi juga pembuatan
yang higienis.
2.3.2 Kelemahan ( Weakness )
1. Produk tidak tahan lama.
2. Produk mudah di tiru.
3. Harga bahan baku tidak stabil.
2.3.3 Peluang ( Oportunity )
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan
tetapi usaha bobico ini
berbeda dengan obi yang biasa, bobico ini produk hasil
modivikasi yang sedemikian
sehingga menjadi produk baaru serta menarik yang dapat
bersaing dengan
makanan-makanan modern,
obi di jaman sekarang sudah jarang sekali yang
memproduksi, sehingga penulis
mempunyai peluang yang cukup baik, dalam pemasaran,
apalagi obi ini merupakan
varian baru yang dapat menarik minat konsumen unuk
merasakan sensasi baru dari obi
ini.
2.3.4 Ancaman ( Treath )
Ancaman yang dapat timbul dari usaha BOBICO ini antara
lain :
1. Pesaing tidak sehat.
2. Bahan baku yang tida stabil.
3. Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga
murah sehingga
menjatuhkan produk penulis.
BAB III
MANAGEMEN PRODUKSI
3.1 Proses Produksi
Kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan produksi
yaitu :
1. Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca
kebutuhan konsumen
terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu
kuliner.
2. Melalui bagian produksi, penulis mulai mentukan bahan
baku penunjang selain
bahan baku utama dalam hal ini, penulis melakukan survei
ke pasar guna mendapatkan
harga yang lebih kompetitif dasar pasar.
3. Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan
rangkaian kegiatan yang
mengedepankan kan azas higenis guna terciptanya
kepercayaan terhapat konsumen
akan produk yang penulis pasarkan.
4. Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan
untuk membuat sistem
managemen yang baik dalam kegiatan usaha. Penulis
percaya, jika penangana
keungan tersusun dengan baik maka semua kegiatan
produksi akan berjalan lancar
dan maksimal.
3.2 Bahan Baku
Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku
rincian sebagai
berikut :
Nama Bahan
Banyaknya Harga Satuan Harga total
1. Ubi jalar 16 kg Rp. 2.500 Rp.
40.000
2. Tepung
tapioka
4 kg Rp. 8.000 Rp. 32.000
3. Gula merah 1 kg Rp. 14.000
Rp.14.000
4. Kacang 1 kg Rp. 25.000 Rp. 25.000
5. Garam 1 pcs Rp.1.000 Rp. 1000
6. Coklat 5 pcs Rp. 1.0000 Rp.
50.000
7. Seres 5 pcs Rp.5.000 Rp. 25.000
Total Rp. 187.000
Table 1.1 ( Daftar bahan baku )
3.3 Peralatan Dan Perlengkapan
Dalam kegiatan produksi penulis, peralatan dan
perlengkapan yang penulis
gunakan sebagai berikut :
3.3.1 Peralatan
No Nama
Barang Banyaknya
1. Dulang 1
2. Gelas ukur 1
3. Baskom 1
4. Pisau 1
5. Panci 1
6. Wajan 1
Tabel 1.2. ( Daftar Peralatan)
3.3.2 Perlengkapan
No
Nama Barang
Banyaknya Harga Satuan Jumlah
1. Label 5 lbr Rp. 3000 Rp. 15.000
2.
Sarung Tangan
Plastik 2 Rp. 1000 Rp. 2000
3. Cup Plastik 10 pack Rp. 8.500 Rp.
85.000
Total Rp .102.000
Tabel 1.3 ( Daftar Perlengkapan )
3.4 Biaya Lain – Lain
No Nama Biaya
Jumlah
1. Transportasi Rp. 15.000
2. Isi Ulang Gas Rp. 18.000
Total Rp. 33.000
Tabel 1.4 ( Biaya Lain – Lain)
3.5 Cara Pembuatan
1. Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang di butuhkan
2. Kupas ubi kemudian cuci lalu kukus hingga matang atau
melunak.
3. Halus kan ubi dengan cara di tumbuk dengan
menggunakan dulang sampai halus.
4. Setelah ubi halus hingga berbentuk adonan masukan
garam, tepung tapioka,
kemudian tumbuk kembali hingga tercampur rata.
5. Setelah selesay ambil adonan sesendok dan masukan
gula merah sedikit atau
coklat sesuai slera, sebagai isiannya, lalu bulatkan
sehingga menjadi bola bola kecil.
6. Panaskan minya dengan api sedang, jika minyak sudah
siap baru goreng adonan
yang telah di benuk hingga berwarna coklat keemasan,
setelah matang angkat lalu
tiriskan.
7. Setelah dingin bobico bisa di toping sesuai selera.
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
4.1 Modal / Pemasukkan
Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi ialah
sebesar
Rp. 322.000
Total biaya = bahan baku + perlengkapan + biaya lain – lain
= Rp. 187.000 + Rp. 102.000 + Rp. 33.000
= Rp. 322.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali
produksi yang menghasilkan 100
produk dengan modal pengeluaran Rp. 322.000
4.2 Penentuan Harga Jual
Harga Pokok Produksi = total biaya / hasil
produksi
= 322.000 x 100
= Rp. 3220,/pcs
Harga jual = harga pokok+laba yang di inginkan
=Rp.3220+Rp.1780
=Rp.5000,-
Jadi harga jual nya yaitu (Rp.5000/pcs)
4.3 Perhitungan Laba/Rugi
Laba = ( hasil produksi x harga jual) - modal
= ( 100x Rp. 5000) –
Rp.322.000
= Rp. 500.000 – Rp.
322.000
= Rp. 178.000,-
Persentase Laba = laba / modal x 100% x 100%
= 178.000 / 322.000 x 100%
= 55,27%
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali
produksi yaitu 55,27%
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
“BOBICO” merupakan brand produk yang di
ciptakan oleh penulis dalam bidang ini,
penulis menciptakan produk ini atas survey yang penulis
lakukan unuk mencari peluang
bisni yang baik dan bermanfaat (yang di butuh kan) oleh
masyarakat, penulis sangat
mengharapkan produk yang penulis buat dapat diterima dan
dapat disenangi olehpara
konsumen dantertanam dibenak masyarakat luas dengancara
konsinyasinya ditoko
cemilan.
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi
penyempurnaan prososal ini.
Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha penulis ini
sehingga dapat berjalan
dengan baik dan penulis berharap dalam mengembangkan
kreatifitas dapat bermanfaat
bagi penulis dan masyarakat.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
membantu dalam
penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan
dengan baik dantepat pada
waktunya, sekian terimakasih.
Langganan:
Postingan (Atom)
Sinopsis Unforgettable / Pure Love (2016)
Unforgettable (2016) Negara: Korea Selatan Bahasa: Korea Produser: Jung Moon Goo, Joo Pil Hoo, Bang Min Jung Writer: Lee Eun Hee,...
-
Unforgettable (2016) Negara: Korea Selatan Bahasa: Korea Produser: Jung Moon Goo, Joo Pil Hoo, Bang Min Jung Writer: Lee Eun Hee,...
-
Train To Busan adalah film Korea bergenre action, suspense- thriller yang banyak menyedot perhatian penonton. Film berdurasi 118 menit in...
-
SEJARAH LP3I Fenomena tidak tertampungnya lulusan pendidikan tinggi, terutama yang bergelar sarjana, di dunia kerja bukan cerita milik era...