Angel Wing Heart
KONSEP PEMAHAMAN
   A.      ASPEK LINGKUNGAN
a.    Lingkungan bisnis
Merupakan unsur yang ada diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh pelaku bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan Robinson (2007) meandefinisikan lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada diluar organisasi.

   B.     BENTUK ORGANISASI
Bentuk-bentuk organisasi bisnis:
- Perusahaan Perseorangan
- Persekutuan Firma
- Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)
- Perseroan Terbatas
- Koperasi
- BUMN
A. Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi ia juga menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
Pendirian perusahaan perseorangan tidak diatur dalam KUHD dan tidak memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang pengusaha saja.
Kebaikan perusahaan perseorangan:
- Mudah dibentuk dan dibubarkan
- Bekerja dengan sederhana
- Pengelolaannya sederhana
- Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba
Kelemahan perusahaan perseorangan
- Tanggung jawab tidak terbatas
- Kemampuan manajemen terbatas
- Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
- Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
- Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri


B. Firma
Adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Dalam firma semua anggota bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada pihak lain. Bila perusahaan mengalami kerugian akan ditanggung bersama, kalau perlu dengan seluruh kekayaan pribadi mereka.

Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat di muka notaris. Akta Pendirian Firma harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Firma yang bersangkutan. Setelah itu akta pendirian harus diumumkan dalam Berita Negara atau Tambahan Berita Negara. Tetapi karena Firma bukan merupakan badan hukum, maka akta pendirian Firma tidak memerlukan pengesahan dari Departemen Kehakiman RI.
Kebaikan Firma:
- Prosedur pendirian relatif mudah
- Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal yang dimiliki beberapa orang
- Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga keputusan-keputusan menjadi lebih baik
Kelemahan Firma:
- Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
- Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota keluar, maka firma pun bubar

C. Perseroan Komanditer / CV
Adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan di dalam persekutuan.

Sekutu pada persero dapat dikelompokkan menjadi :
- Sekutu Komplementer yaitu: sekutu aktif / orang yang bersedia memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya sesuai pasal 18 KUHD.
- Sekutu Komanditer yaitu: sekutu pasif / orang yang tidak ikut mengurus persekutuan tapi mempercayakan uangnya dalam persekutuan dan bertanggung jawab hanya terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan tersebut

Berakhirnya CV, diatur dalam Pasal 31 KUHD yaitu:
1. Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar (Akta Pendirian).
2. CV berakhir sebelum jangka waktu yang ditetapkan, akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.
3. Akibat perubahan anggaran dasar (akta pendirian) di mana perubahan anggaran dasar ini mempengaruhi kepentingan pihak ketiga terhadap CV.
Kebaikan perseroan komanditer:
- Pendiriannya relatif mudah
- Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
- Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
- Manajemen dapat didiversifikasikan
- Kesempatan untuk berkembang lebih besar
Kelemahan peseroan komanditer:
- Tanggung jawab tidak terbatas
- Kelangsungan hidup tidak terjamin
- Sukar untuk menarik kembali investasinya

D. Perseroan Terbatas
Menurut Pasal 1 butir 1 UU no. 1 tahun 1995, Perseroan Terbatas adalah :
Badan Hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak serta kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban para pendiri maupun pemilik.
Perseroan Terbatas mempunyai kelangsungan hidup yang panjang, karena meski pendiri atau pemiliknya meninggal dunia perseroan ini akan tetap berjalan.

Tata Cara Pendirian PT :
Pembuatan akta pendirian di muka notaris; membawa rancangan AD dan ART
Pengesahan oleh Menteri Kehakiman untuk pengesahan status sebagai badan hukum.
Pendaftaran perseroan yang dilakukan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang wilayah kerjanya meliputi tempat perseroan didirikan. Pendaftaran wajib dilakukan dalam waktu 30 hari setelah pengesahan / persetujuan Menteri Kehakiman diberikan.
Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara, wajib dilakukan permohonan pengumuman oleh direksi dalam waktu 30 hari sejak pendaftaran


Berakhirnya Perseroan Terbatas:
Menurut Pasal 114 UU PT, Perseroan Terbatas dapat bubar karena:
1. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Karena jangka waktu berdirinya perseroan sudah berakhir.
3. Keputusan Pengadilan Negeri karena;
Kebaikan Perseroan Terbatas
- Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
- Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
- Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah.
- Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan usaha.
- Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien
Kelemahan Perseroan Terbatas:
- Biaya pendiriannya relatif mahal
- Rahasia tidak terjamin
- Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham

E. Koperasi
Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.



Modal Koperasi terdiri dari :
1. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, sumbangan suka rela, hibah dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.
2. Modal Pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank, penerbitan obligasi atau surat utang lainnya, sumber lain yang sah.
Tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan berlandaskan Pancasila dan UUD’45.
Prinsip Koperasi:
- Keanggotaan bersifat suka rela
- Pengelolaan dilakukan secara demokratis
- Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya jasa masing-masing anggota.
- Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
- Kemandirian
Koperasi mempunyai ciri tersendiri:
- Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
- Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
- Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota.
- Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
- Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada di tangan pengurus.
- Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap pihak lain.
- Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota.
Cara Mendirikan Koperasi:Menurut Pasal 6 – Pasal 14 UU no. 25 tahun 1992 adalah sebagai berikut:
1. Rapat pembentukan koperasi
2. Surat Permohonan Pengesahan kepada Departemen Koperasi
3. Pengiriman akta pendirian kepada pendiri
4. Pengumuman dalam Berita Negara


   C.      PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BISNIS
Pengembangan sumber daya manusia adalah upaya berkesinambungan meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan, latihan, dan pembinaan (Silalahi, 2000:249).
Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tujuan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, keterampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugas-tugasnya (Heidjrachman dan Husnan, 2004:74).
Pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan, karyawan, konsumen, atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Tohardi (2008 : 70) tujuan pengembangan adalah:
   *      Produktivitas.
Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi akan semakin baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill karyawan akan semakin baik.
   *      Efisiensi.
Pengembangan karyawan untuk meningkatkan efisiensi sumber daya manusia, waktu, bahan baku dan mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relatif kecil sehingga daya saing perusahaan semakin kecil.
*      Kerusakan.
Pengembangan karyawan bertujuan  untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya.
*      Kecelakaan.
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang keluarkan perusahaan berkurang.
*      Pelayanan.
Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang lebih baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekanan-rekanan perusahaan bersangkutan.
*      Moral.
Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga merek antusias menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.


*      Karier.
Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan semakin besar, karena keahlian, keterampilan dan prestasi kerjanya lebih baik, promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
*      Konseptual.
Dengan pengembangan, manajer akan semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill nya lebih baik.
*      Kepemimpinan.
 Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relationsnya lebih luas, motivasi lebih terarah sehingga pembinaan kerja sama vertikal dan horizontal semakin harmonis.
*      Balas Jasa.
 Dengan pengembangan, balas jasa (gaji, upah, intensif dan benefit) karyawan akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.
*      Konsumen.
Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat yang lebih baik  bagi masyarakat konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu.
D.      ASPEK PASAR DAN PEMASARAN BISNIS
pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar. Pengertian pasar secara sederhana ialah sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar ialah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Dalam pengertian ini mengandung arti bahwa pasar merupakan kumpulan atau himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu. Pasar juga dapat diartikan pula sebagai suatu mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran Yang dimaksud dengan permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Secara umum factor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan.
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk.
6. Factor khusus ( akses )
SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda dan mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar ada beberapa variabel utama yang dikemukakan oleh Philip Kotler, antara lain:
·         Segmentasi berdasarkan geografis.
·         Segmentasi berdasarkan demografis.
·         Segmentasi bedasarkan psikografis.
·         Segmentasi berdasarkan perilaku.
PASAR SASARAN (Market Targeting)
Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran yaitu: mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Kegiatan menetapkan pasar sasaran yaitu:
·         Evaluasi segmen pasar.
·         Memilih segmen.

POSISI PASAR (Market Positioning)
Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang didevenisikan oleh konsumen atas dasar atribut-atributnya. .Tujuan penetapan posisi pasar yaitu: untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan kedalam benak konsumen. Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari:
1.Atas dasar atribut.
2.Kesempatan penggunaan.
3.Menurut kelas pengguna.
4.Langsung menghadapi pesaing.
5.Kelas produk.
E.       ASPEK KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
Pengertian Kinerja Keuangan 
Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan, 2006:239).

Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:53).

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011:2).



Pengukuran Kinerja Keuangan 
Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja menurut Srimindarti (2006:34) adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara periodik.

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.

Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:

1.                   Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. 
2.                   Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
3.                   Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. 
4.                   Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya.
Analisis Kinerja Keuangan 
Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi (Jumingan, 2006:242):

1.                   Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif). 
2.                   Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. 
3.                   Analisis Persentase per-Komponen (common size), merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang. 
4.                   Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan. 
5.                   Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu.
6.                   Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan. 
7.                   Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba. 
8.                   Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Penilaian Kinerja Keuangan 
Bagi investor, informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan.

Sedangkan bagi perusahaan, informasi kinerja keuangan  perusahaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:

1.                   Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya. 
2.                   Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. 
3.                   Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang. 
4.                   Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya. 
5.                   Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.





MAKALAH BISNIS
Usaha Dagang Tradisional

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Visi
1.3 Misi
1.4 Tujuan kegiatan usaha
1.5 Maksud kegiatan usaha
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil
2.2 Strategi pasar
2.2.1 Segmenting
2.2.2 Targeting
2.2.3 Positioning
2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha
2.3.1 Kekuatan ( Strength )
2.3.2 Kelemahan ( Weakness )
2.3.3 Peluang ( Oportunity )
2.3.4 Ancaman ( Treath )
BAB III
MANAGEMEN PRODUKSI
3.1 Proses Produksi
3.2 Bahan Baku
3.3 Peralatan Dan Perlengkapan
3.3.1 Peralatan
3.3.2 Perlengkapan
3.4 Biaya Lain Lain
3.5 Cara Pembuatan
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
1
4.1 Modal / Pemasukkan
4.2 Penentuan Harga Jual
4.3 Perhitungan Laba/Rugi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan
kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisni, di
karenakan kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan sumberdaya yang ada dan
menyebabkan semakin meningkatnya kerisis ekonomi di masyarakat, di karenakan
kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang
dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan masyarakat.
Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan
jalan keluar dari permasalahan tersebut, banyak cara yang dilakukan dalam
berwirausaha, misalnya mengolah barang mentah menjadi produk ataupun barang
setengah jadi menjadi suatu produk yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi
sehingga dapat dinikmati para konsumen.
Oleh karena itu penulis menciptakan suatu hasil atau produk yang memiliki nilai
jual, penulis membuat kue BOBICO kue ini berbahan dasar ubi yang sangat mudah di
dapatkan, akan tetapi masyarakat kurang akan pengolahannya, sehingga tida
menyadari bahwa ubi ini jika di olah menjadi kue yang menarik dapat memiliki harga
jual yang cukup tinggi.
1.2 Visi
Menjadikan makanan tradisional menjadi yang utama
1.3 Misi
1. Selalu berinovasi dengan produk tradisonal

2. Meningkatkan kualitas makanan tradisional
3. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan sehingga konsumen puas
1.4 Tujuan kegiatan usaha
Tujuan penulis memilih jenis usaha ini yaitu :
1. Mendapatkan keuntungan.
2. Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang penulis buat,
agar mencapai target penjualan.
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
4. Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tida hilang.
1.5 Maksud kegiatan usaha
Dari hal membuka usaha ini penulis bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang
penulis miliki yaitu Kemampuan di bidang kuliner, di dunia usaha bentuk dari
pengalaman dan menambah wawasan atas ilmu yang telah penulis ketahuai dan ingin
berinovasi dengan makanan tradisional sehingga makanan tradisional tida akan kalah
dalam kualitas dengan makanan makanan di jaman yang moden ini, penulis akan
berenovasi dengan mengembangkan kembali kue tradisional yaitu obi menjadi lebih
menarik dan lebih berkualitas.
Penulis akan membuat BOBICO yaitu bola bola obi coklat yang hasil dari
pengembangan dari kue obi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil
Bobico adalah brand dari kegiatan usaha penulis, karena bahan bakunya adalah
ubi, ubi biasanya di kenal dengan makanan pedesaan, namun kini penulis ingin
mengebangkan kembali dengan cara mengolah ubi ini menjadi makanan yang
menarik, sehingga ubi dapat di kenal luas oleh masyarakat, cara penulis
memperkenalkan ubi ini secara luas yaitu dengan cara membuat hasil olahan dari ubi
yang semenarik mungkin tanpa mengurangi isi nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Ubi banyak sekali mengandung nutrisi penting bagi kesehatan, kandungan yang
termasuk dalam ubi yaitu : vitamin A, C, E, betakeroten, magnesium, kalium dan kaya

oksige, sehingga makanan ini dapat di konsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak
anak hingga orang lanjut usia.
2.2 Strategi pasar
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan
dalam melakukan strategi pasar antara lain :
2.2.1 Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di
capai, produk yang harus penulis buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh
berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di
nikmatin dari anak anak hingga orang dewasa.
2.2.2 Targeting
Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat,
sekolah penulis sendiri, serta warung warung kecil.
2.2.3 Positioning
Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi
dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang
ada, bahan yang penulis tambahkan yaiu seperti kacang, coklat dan seres mix,
sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan kulitas sangat baik, sehingga
konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.
2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha
Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha
Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan
penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
2.3.1 Kekuatan ( Strength )
Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas,
karena produk yang penulis buat ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena
bahan dasarnyaa menggunakan ubi yang banyak mengandung nutrisi juga pembuatan
yang higienis.

2.3.2 Kelemahan ( Weakness )
1. Produk tidak tahan lama.
2. Produk mudah di tiru.
3. Harga bahan baku tidak stabil.
2.3.3 Peluang ( Oportunity )
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha bobico ini
berbeda dengan obi yang biasa, bobico ini produk hasil modivikasi yang sedemikian
sehingga menjadi produk baaru serta menarik yang dapat bersaing dengan
makanan-makanan modern,
obi di jaman sekarang sudah jarang sekali yang memproduksi, sehingga penulis
mempunyai peluang yang cukup baik, dalam pemasaran, apalagi obi ini merupakan
varian baru yang dapat menarik minat konsumen unuk merasakan sensasi baru dari obi
ini.
2.3.4 Ancaman ( Treath )
Ancaman yang dapat timbul dari usaha BOBICO ini antara lain :
1. Pesaing tidak sehat.
2. Bahan baku yang tida stabil.
3. Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga
menjatuhkan produk penulis.
BAB III
MANAGEMEN PRODUKSI
3.1 Proses Produksi
Kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan produksi yaitu :
1. Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan konsumen
terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.
2. Melalui bagian produksi, penulis mulai mentukan bahan baku penunjang selain
bahan baku utama dalam hal ini, penulis melakukan survei ke pasar guna mendapatkan
harga yang lebih kompetitif dasar pasar.

3. Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang
mengedepankan kan azas higenis guna terciptanya kepercayaan terhapat konsumen
akan produk yang penulis pasarkan.
4. Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem
managemen yang baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika penangana
keungan tersusun dengan baik maka semua kegiatan produksi akan berjalan lancar
dan maksimal.
3.2 Bahan Baku
Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai
berikut :
Nama Bahan Banyaknya Harga Satuan Harga total
1. Ubi jalar 16 kg Rp. 2.500 Rp. 40.000
2. Tepung
tapioka
4 kg Rp. 8.000 Rp. 32.000
3. Gula merah 1 kg Rp. 14.000 Rp.14.000
4. Kacang 1 kg Rp. 25.000 Rp. 25.000
5. Garam 1 pcs Rp.1.000 Rp. 1000
6. Coklat 5 pcs Rp. 1.0000 Rp. 50.000
7. Seres 5 pcs Rp.5.000 Rp. 25.000
Total Rp. 187.000
Table 1.1 ( Daftar bahan baku )
3.3 Peralatan Dan Perlengkapan
Dalam kegiatan produksi penulis, peralatan dan perlengkapan yang penulis
gunakan sebagai berikut :
3.3.1 Peralatan
No Nama Barang Banyaknya

1. Dulang 1
2. Gelas ukur 1
3. Baskom 1
4. Pisau 1
5. Panci 1
6. Wajan 1
Tabel 1.2. ( Daftar Peralatan)
3.3.2 Perlengkapan
No
Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah
1. Label 5 lbr Rp. 3000 Rp. 15.000
2.
Sarung Tangan
Plastik 2 Rp. 1000 Rp. 2000
3. Cup Plastik 10 pack Rp. 8.500 Rp. 85.000
Total Rp .102.000
Tabel 1.3 ( Daftar Perlengkapan )
3.4 Biaya Lain Lain
No Nama Biaya Jumlah
1. Transportasi Rp. 15.000
2. Isi Ulang Gas Rp. 18.000
Total Rp. 33.000
Tabel 1.4 ( Biaya Lain Lain)

3.5 Cara Pembuatan
1. Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang di butuhkan
2. Kupas ubi kemudian cuci lalu kukus hingga matang atau melunak.
3. Halus kan ubi dengan cara di tumbuk dengan menggunakan dulang sampai halus.
4. Setelah ubi halus hingga berbentuk adonan masukan garam, tepung tapioka,
kemudian tumbuk kembali hingga tercampur rata.
5. Setelah selesay ambil adonan sesendok dan masukan gula merah sedikit atau
coklat sesuai slera, sebagai isiannya, lalu bulatkan sehingga menjadi bola bola kecil.
6. Panaskan minya dengan api sedang, jika minyak sudah siap baru goreng adonan
yang telah di benuk hingga berwarna coklat keemasan, setelah matang angkat lalu
tiriskan.
7. Setelah dingin bobico bisa di toping sesuai selera.
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
4.1 Modal / Pemasukkan
Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar
Rp. 322.000
Total biaya = bahan baku + perlengkapan + biaya lain lain
= Rp. 187.000 + Rp. 102.000 + Rp. 33.000
= Rp. 322.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan 100
produk dengan modal pengeluaran Rp. 322.000
4.2 Penentuan Harga Jual
Harga Pokok Produksi = total biaya / hasil produksi
= 322.000 x 100
= Rp. 3220,/pcs
Harga jual = harga pokok+laba yang di inginkan
=Rp.3220+Rp.1780
=Rp.5000,-
Jadi harga jual nya yaitu (Rp.5000/pcs)

4.3 Perhitungan Laba/Rugi
Laba = ( hasil produksi x harga jual) - modal
= ( 100x Rp. 5000) Rp.322.000
= Rp. 500.000 Rp. 322.000
= Rp. 178.000,-
Persentase Laba = laba / modal x 100% x 100%
= 178.000 / 322.000 x 100%
= 55,27%
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 55,27%

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
BOBICO merupakan brand produk yang di ciptakan oleh penulis dalam bidang ini,
penulis menciptakan produk ini atas survey yang penulis lakukan unuk mencari peluang
bisni yang baik dan bermanfaat (yang di butuh kan) oleh masyarakat, penulis sangat
mengharapkan produk yang penulis buat dapat diterima dan dapat disenangi olehpara
konsumen dantertanam dibenak masyarakat luas dengancara konsinyasinya ditoko
cemilan.

5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan prososal ini.
Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha penulis ini sehingga dapat berjalan
dengan baik dan penulis berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat
bagi penulis dan masyarakat.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dantepat pada
waktunya, sekian terimakasih.

Sinopsis Unforgettable / Pure Love (2016)

Unforgettable (2016) Negara: Korea Selatan Bahasa: Korea  Produser: Jung Moon Goo, Joo Pil Hoo, Bang Min Jung Writer: Lee Eun Hee,...